8/06/2011

5 Hal yang perlu Anda ketahui ketika baru saja pindah ke Linux

Jadi, Anda baru saja pindah? Selamat, dan selamat menempuh jalan yang lebih free! :D
Gak ada lagi bajakan, virus tinggal sikat aja, eror... tergantung pemakaian, tentunya.

Tapi, sebelum memulai mengotak-atik Linux baru Anda, saya sarankan untuk mengetahui beberapa hal dahulu, agar perjalanan Anda lebih mulus dan Anda tidak tergoda untuk kembali ke jalan yang tidak benar.

  1. Linux is NOT Windows
    Pertama-tama dan yang paling utama, Linux bukan Windows. Jangan terapkan pemahaman Anda tentang komputer pada Linux jika hanya pernah menggunakan Windows.
    Linux dari dulu, kemaren sampai sekarang dan kedepan juga tidak akan seperti Windows. Linux diciptakan dengan tujuan sebagai OS dan kernel alternatif, bukan duplikat.

    Baca artikel saya yang ini untuk info lebih lanjut (peringatan: agak panjang, tapi jangan sampai gak baca, Gan! ^^).

    Esensinya, jangan bermain-main dengan Linux seolah Anda dalam lingkungan Windows. Jika Anda orang Jawa masuk ke peradaban Jepang, apakah Anda akan bersikap seperti orang Jawa? Tentu tidak.

    Dan, dari itu, jangan menyerah! Banyak pengguna Linux adalah mantan pengguna Windows. Jika mereka dapat bertransisi, Anda juga bisa. Ketahuilah bahwa komunitas Linux sangat besar. Dan banyak orang yang bersedia dan senang menolong Anda dengan transisi Anda ke Linux (termasuk saya. :D)

  2. Jangan takut menjelajahi jalan tikus.
    Linux banyak sekali variasinya, dan variasi inilah yang menjadi salah satu daya tarik Linux. Kita memiliki ratusan, ribuan, bahkan saya berani mengatakan ratus-ribuan distro Linux oleh karena sifatnya yang opensource.

    Jangan senggan mencoba hal yang baru. Liat aplikasi itu? Pengen? Silahkan? Apa aplikasi itu? Gak tau? Silahkan coba juga! Tidak ada yang menghalangi Anda melakukan apa yang Anda inginkan di Linux.

  3. Anda bukan superuser
    Salah satu fitur keamanan Linux yang membuatnya jauh lebih superior daripada Windows adalah fakta bahwa user biasa tidak memiliki hak-hak akses ke seluruh sistem.

    Di Windows, Anda dapat senantiasa membuka folder system32. Membuka Program Files. Membuka Users (atau Documents and Settings buat XP kebawah). Anda dapat memasang aplikasi ini, dan itu, dan juga itu tanpa konfirmasi apapun. Inilah celah yang diambil malware; bahwa tidak perlu izin dari pengguna untuk melakukan apapun di komputer Anda.

    Di Linux, yang mempunyai izin sepenuhnya hanya superuser. Tidak lebih. Untuk distro seperti Ubuntu, Anda tidak diperkenankan untuk masuk sebagai superuser; akun yang Anda buat tidak memiliki hak superuser.
    Contoh sebuah akun biasa yang melakukan perintah yang mengharuskan ada hak superuser.
    Jadi bagaimana kita memasang aplikasi? Semua dijelaskan di nomor 5.

  4. Terminal bukan musuh Anda.
    Penggunaan Terminal (prompt) di Linux sering menjadi titik sasaran bagi para kritikus Linux karena menganggap pemakaian Terminal kurang "ramah pengguna" atau user friendly.
    Ini benar, ke suatu batasan.

    Iya, terminal memang kurang menawan untuk mata, tapi bukan berarti dia bukan sumber daya yang kuat. Untuk kebanyakan pengguna Linux -- mulai dari pengembang aplikasi, administrator jaringan, bahkan ibunya si Tono yang di kampung sebelah -- Terminal merupakan alat terkuat di sistem Linux Anda.

    Untuk sebagian besar pengguna baru, berhadapan dengan output semacam ini dapat menimbulkan trauma.

    Ketahui bahwa semua hal yang dapat Anda lakukan di modus grafik pasti dapat dilakukan via Terminal, namun 2, 3, 10 bahkan bisa 100 kali lebih cepat.

    Tapi mungkin melihat angka-angka, karakter-karakter dan output yang membingungkan memang agak membuat pengguna baru/awam terintimidasi.

    Saran saya, untuk sekarang, jangan terlalu perhatikan Terminal. Gunakan bila Anda tahu apa yang sedang dilakukan.
    Disamping itu, jangan lupa juga mempelajari tentang perintah-perintah Terminal.

    Dibawah ini, saya akan mencoba menjelaskan beberapa perintah dasar:

  5. Perintah-perintah yang Anda harus tahu fungsinya.
    Mengapa? Karena jika seseorang menyuruh Anda untuk menjalannkan perintah "sudo rm -rf /" dengan janji "bakal mempercepat kinerja sistem", maka Anda akan menghadapi kendala dengan sangat cepat. Berikut adalah ringkasan perintah-perintah umum yang akan Anda temui di Linux:
    • sudo
      Ingat nomor 3?
      Perintah sudo adalah perintah yang sangat kritikal untuk dipahami. sudo membolehkan Anda melakukan suatu perintah dengan hak pengguna lain termasuk root/superuser. Malahan, perintah sudo ini paling sering digunakan untuk melakukan perintah sebagai superuser.
      Tapi hati-hati dengan perintah ini: dengan hak superuser, aplikasi/program apapun dapat melakukan apa saja terhadap sistem. Jika Anda tidak bijak memilih, maka malware Linux bisa juga menyusup merusak sistem.

      Disini, sudo digunakan agar dapat memasang sebuah aplikasi, yakni shutter.

      Hal yang sama juga berlaku untuk gksu, gksudo, kdesu, kdesudo dll. Bedanya hanya perintah-perintah tadi digunakan untuk aplikasi grafis (seperti file browser, text editor grafis, dll.), dikarenakan lingkungan perintah baris berbeda dengan lingkungan desktop.

    • rm
      Perintah ini digunakan untuk menghapus file dan folder. Penjelasan akan dilakukan di postingan kedepan.

      Disini, perintah rm digabungkan dengan opsi -rf agar dapat menghapus sebuah direktori (bernama Makefile).

    • cd
      Bagi mereka yang berpengalaman dengan cmd di Windows, perintah ini tidak asing lagi. Fungsinya sama seperti cd di Windows: change directory atau untuk berpindah dari suatu direktori [aktif] ke direktori lain.

      Berpindah direktori dari /home/adeklipse ke /home/adeklipse/Documents

    • ls
      Ekuivalen di Windows adalah dir. Digunakan untuk menampilkan daftar direktori yang ada pada direktori aktif.
Selesai! :D
Sisanya tinggal Anda menjelajahi. Bila ada waktu, saya akan update postingan ini ke postingan lanjutan.

    2 comments:

    1. secepat apapun terminal... saya lebih suka klik dan klik... heheheh... klo benar2 sangat terpaksa dan urgent sekali baru saya sentuh terminal.... :P

      ReplyDelete
    2. @cidtux
      Yah, Linux memang (diusahakan) didesain untuk semua orang Gan.
      Kalau menurut agan memang lebih produktif main klik daripada main ketik, silahkan, Gan. Orang lain gak 'da hak buat ngebatasin Agan.
      :)

      ReplyDelete